Untuk merekam keadaan sekitar di masa sekarang untuk kita lihat kembali di masa depan adalah salah satu alasan saya menyenangi fotografi. Ada keinginan untuk membagi cerita-cerita di sekitar saya kepada orang-orang di berbagai tempat melalui rekaman visual maupun narasi yang saya buat agar mereka bisa menikmati emosi yang saya rasakan ketika berada di suatu tempat pada suatu waktu.

Buleleng, kabupaten yang terletak di bagian paling utara dari pulau Bali adalah rumah bagi saya. ada banyak hal yang bisa diceritakan dari kabupaten yang memiliki bentang pantai dan pegunungan terpanjang di provinsi Bali ini. Tofografinya yang nyegara gunung, dimana dataran rendahnya yang sempit diapit oleh bentang pantai di utara dan barisan pegunungan di selatan, menjadikan kabupaten Buleleng kaya akan hasil bumi, baik itu hasil pertanian,perkebunan dan bahkan kelautan.
Memiliki bentang alam yang sangat luas, dari timur ke barat, dari pesisir pantai di utara sampai puncak gunung di selatan, membuat Buleleng memiliki pemandangan alam yang sangat beragam, dari banyaknya air terjun, bukit-bukit yang menjulang, perkebunan serta sawah-sawah yang luas, danau yang cantik hingga pemandangan pantai dan laut yang menangkan membuat saya merasa beruntung lahir disini karena bisa menikmati keindahan ini dari dekat.
Singaraja
Singaraja, ibu kota dari kabupaten Buleleng merupakan sebuah kota tua yang memiliki banyak cerita sejarah. menjadi salah satu kota pelabuhan penting untuk wilayah Hindia Belanda bagian timur di jaman dulu, menjadikan kota ini menjadi kota yang ramai oleh para pedagang dari berbaga belahan dunia, baik itu Arab, Cina, India serta Bugis yang sampai sekarang beberapa dari keturunan mereka tinggal di sekitar Pabean, wilayah di sekitar pelabuhan Buleleng.Dihuni oleh berbagai macam etnis dan agama, menjadikan Singaraja sebagai kota kecil yang plural dan toleran . keberagaman etnis ini pula yang membentuk karakter orang Singaraja menjadi lebih terbuka, ceplas ceplos, tanpa basa basi serta mudah akrab dengan para pendatang. pun dengan berbagai bentuk seni dan kebudayaan mulai terbentuk dari keberagaman ini.
Kota Singaraja pernah menjadi ibu kota provinsi Sunda Kecil yang mencakup wilayah pulau Bali, NTB dan NTT sebelum akhirnya pada tahun 1958 provinsi Sunda Kecil dipecah menjadi 3 provinsi dan ibu kota provinsi Bali dipindah ke Denpasar, dan semenjak saat itu tingkat pembangunan di kota ini berjalan sangat lambat.
Walaupun begitu, ada harapan yang sangat besar dari saya dan kawan-kawan muda Buleleng lainnya untuk terus berkarya dan membangun rumah kami, Singaraja, menjadi temat yang nyaman, aman, inspiratif dan terus memberikan rasa rindu ketika kami sedang jauh.
ya, sebuah cerita yang saya mulai dari Rumah.

Foto dan Teks oleh Made Dwicahyana Putra.
singaraja, dengan romantismenya..
ah singaraja :’)
LikeLike
Selalu bisa bikin rindu gung 😀
LikeLike
Waaa keren ya blognya. Keep blogging!
LikeLike
Terima kasih kak, mari berbagi cerita 🙂
LikeLike